Pages

Masih Bisakah Indonesia Memenuhi Kebutuhan BBM Dalam Negeri?

Friday, September 20, 2013


         Seperti yang kita ketahui bersama, dewasa ini globalisasi dan modernisasi sangat mempengaruhi kehidupan penduduk dunia khususnya Indonesia. Mobilitas semakin hari semakin besar. BBM merupakan benda input yang tidak dapat diperbaharui, maka tidak bisa dipungkiri bahwa manusia membutuhkan Bahan Bakar Minyak (BBM) dalam setiap kegiatan ekonominya. Misalnya saja untuk memasak dan untuk bepergian dengan kendaraan pribadi maupun kendaraan umum kita membutuhkan BBM untuk mengorperasikan kendaraan tersebut. Setiap barang ekonomi yang akan di distribusikan pun memerlukan BBM. Entah itu menggunakan pesawat terbang, kapal laut dan tentunya kendaraan bermotor yang ada di darat juga tak bisa terhindarkan dari BBM ini. Jadi BBM yang merupakan barang yang tidak dapat diperbaharui ini sangatlah penting dalam setiap kegiatan manusia. Tanpa BBM perekonomian pun akan lumpuh.
Seiring dengan meningkatnya kepadatan penduduk dan pertumbuhan ekonomi tentunya mempengaruhi jumlah kendaraan di Nusantara. Tercatat di akhir tahun 2011 saja ada 85.601.351 unit kendaraan yang telah memenuhi seluruh jalanan di pelosok Indonesia. Oleh sebab itu permintaan akan BBM pun terus meningkat 5% setiap tahunnya.
         Sementara itu produksi minyak mentah di Indonesia semakin hari semakin menurun. Namun kini kemampuan produksi minyak bumi di Indonesia[1] hanya 850 ribu barrel/hari dan hanya 650 barrel saja yang bisa diolah menjadi BBM, sedangkan kebutuhan akan BBM sebesar 1,4 juta barrel/hari sehingga Indonesia masih kekurangan 750 ribu barrel/hari. Itu berarti telah terjadi kelangkaan minyak bumi, maka Indonesia harus mengimpor 350 ribu barrel minyak mentah /hari  dan 400 ribu barrel BBM/hari dari Malaysia dan Singapura. Karena kelangkaan ini juga harga minyak dunia dari tahun ke tahun terus meroket. Perbedaan harga jual domestik dengan harga luar negeri yang sangat timpang akibat peningkatan harga minyak bumi yang dewasa ini telah mencapai US$ 50 per barrel, jauh di atas harga minyak bumi yang ditetapkan dalam asumsi harga minyak dalam APBN yang kemudian menyebabkan pembengkakan subsidi yang pada akhirnya memaksa pemerintah Indonesia menaikan harga BBM agar roda perekonomian tetap terkendali dengan harapan tidak menambah utang ke luar negeri.
Bagi sebagian rakyat, terutama rakyat miskin kenaikan BBM ini menambah beban hidup mereka. Karena setelah kenaikan BBM sudah menjadi hal yang pasti jika harga barang-barang sembako dan barang lainnya pun akan ikut naik. Diperkirakan total inflasi karena kenaikan harga BBM adalah 1,63%. Bagi masyarakat berpenghasilan tinggi, inflasi sekitar 1,63% mungkin tidak terasa pengaruhnya. Namun bagi masyarakat yang berpenghasilan rendah, inflasi tersebut akan mengurangi daya beli dan semakin menambah beban hidup. Ada 2,5 juta orang masuk ke bawah garis kemiskinan setelah kenaikan BBM ini.[2] Maka hal ini akan menghambat program pemerintah untu memberantas kemiskinan di tahun 2015.
             Kemiskinan bukanlah satu-satunya indikator yang terpengaruhi oleh kenaikan BBM. Seiring dengan meningkatnya kemiskinan maka jumlah penggangguran pun akan bertambah. Pertambahan pengangguran ini akan memicu kriminalitas. Manusia memiliki berbagai macam kebutuhan yang tidak terbatas, jika banyak orang yang menganggur dan mereka terdesak oleh kebutuhan, maka ada kemungkinan mereka akan melakukan tindakan kriminal untuk memenuhi kebutuhan hidupnya.
             Tetapi pemerintah tidak punya pilihan lain, untuk mengikuti perkembangan ekonomi global maka pemerintah harus berani mengambil tindakan seperti ini.
Untuk mengatasi masalah-masalah tersebut pemerintah telah membuat beberapa program untuk mengurangi beban penduduk miskin, diantaranya adalah program Bantuan Langsung Sementara Masyarakat (BLSM) yang memberikan bantuan kepada rakyat miskin terdaftar sebesar Rp 150.000/bulan. Namun menurut Gubernur DKI Jakarta[3] Joko Widodo program ini kurang mendidik dan akan menimbulan ketergantungan rakyat terhadap pemerintah. Menurut beliau dana untuk BLSM lebih baik diberikan sebagai modal usaha-usaha produktif agar rakyat bisa membuat usaha mandiri dan tidak mengandalkan bantuan dari pemerintah. Disamping BLSM ada juga Bantuan Siswa Miskin (BSM) dan Raskin. Bantuan Siswa Miskin juga dapat menurunkan angka kemiskinan melalui pendidikan gratis bagi siswa miskin. Pendidikan adalah salah satu indikator yang bisa menurunkan angka kemiskinan. Jika seseorang memiliki keahlian dan dibekali ilmu pengetahuan maka orang tersebut bisa mendapatkan pekerjaan yang layak, sehingga dapat memperbaiki kondisi ekonomi keluarganya.
               Program yang digalakan pemerintah ini tidak berjalan dengan lancar dan tepat sasaran. Mulai dari pendataan yang tidak merata sampai adanya oknum-oknum yang menyalahgunakan kewenangannya. Akibatnya
dana untuk rakyat miskin ini dimakan tikus-tikus berdasi yang masih saja merasa tidak bersalah ditengah kubangan rupiah hasil KKN.
           Perlu adanya tindakan tegas dari pemerintah pusat terhadap anak buahnya yang melanggar peraturan ini. Sanksi hukum, uang ganti rugi serta pemecatan mungkin akan menjadi cambuk bagi para mafia berdasi tersebut.
           Selain dari pada itu sebagai upaya untuk mengurangi ketergantungan terhadap impor minyak, pemerintah seharusnya berupaya untuk meningkatkan produksi minyak nasional dengan memperbaiki iklim investasi di sektor pertambangan minyak sehingga mampu menggairahkan kegiatan eksplorasi minyak bumi.

No comments:

Post a Comment

 
FREE BLOGGER TEMPLATE BY DESIGNER BLOGS