Pages

Ijazahku Nasibku

Monday, September 16, 2013

Berapa tahun yang Anda butuhkan untuk sekolah hingga ke perguruan tinggi? 15 tahunkah? 17 tahun? atau 20 tahun? adalah waktu yang sangat lama ketika Anda ingin menyandang gelar Strata 1 (S1), apalagi bagi mereka yang ingin melanjutkan ke S2 atau S3. Namun jika kita lihat ke belakang, berapa Ijazah yang telah Anda kantongi? Ijazah TK, SD, SMP, SMA ?
ya, Ijazah adalah surat yang diberikan sekolah ketika Anda lulus / tamat mengikuti rangkaian pembelajaran pada suatu jenjang pendidikan. Namun dalam hal ini saya menyebutnya dengan sebutan TIKET. Mengapa demikian?
Sadarkah Anda setiap kali Anda akan melanjutkan pendidikan ke jenjang yang lebih tinggi atau bahkan untuk melamar pekerjaan, ada syarat untuk melampirkan Ijazah pendidikan terakhir. Jika tidak ada, maka kemungkinan besar Anda tidak dapat melanjutkan sekolah dan sulit mencari pekerjaan.
Apa saja isi Ijazah tersebut?
Lembar depan merupakan pernyataan bahwa Anda LULUS dan telah berhasil menuntaskan suatu jenjang pendidikan, dan dibaliknya tertera nilai-nilai akhir selama Anda belajar disana. Nilai-nilai yang sewaktu-waktu dimanipulasi bahkan kini sudah menjadi hal yang wajar. Nilai-nilai instant yang bisa dengan mudahnya didapatkan dengan sejumlah uang yang diberikan kepada oknum-oknum nakal yang menamakan diri "pahlawan tanpa tanda jasa" tapi nyatanya mereka adalah "perusak mental dan moral bangsa".
Matrealisme dan dalih rasa kasihan menjadi alasan klasik. Mengapa saya  mengatakan oknum tersebut adalah "perusak mental dan moral bangsa"?
Mari kita lihat dampak yang diberikan kepada para siswa yang nilainya dimanipulasi. Mereka akan memiliki mental pengemis nilai, malas, tidak kompetitif, tidak kreatif, mendewakan uang, dan tidak mandiri. Bagaimana jadinya jika mereka turun kedalam masyarakat dengan karakter demikian? Apa jadinya negeri ini? Sekarang pun Indonesia sedikit demi sedikit menuju disintegrasi bangsa.
Bagaimana dengan salah satu tujuan Negara untuk mencerdaskan kehidupan bangsa? terwujudkah? mungkin. Banyak orang cerdas, pintar dan berpotensi memajukan Nusantara. Tetapi kenyataannya banyak dari mereka yang lebih memilih tinggal di negeri orang. Bukan karena tak mencintai tanah air ini, namun bobroknya sistem pendidikan dan pemerintahan membuat mereka enggan berkarya di tanah kelahirannya.
Nilai-nilai instant tersebut salah satunya adalah nilai Ujian Nasional yang sudah menjadi rahasia umum kalau pelaksanaannya jauh dari kata jujur. Jadi bagaimana dengan mereka yang Ijazahnya hilang, terbakar, rusak? Dapatkah mereka melanjutkan pendidikannya/karyanya tanpa selembar kertas ini? mungkin bisa. Namun persentasenya kecil. Lalu bagaimanakah dengan keterampilan, keahlian yang mereka miliki? akankah itu hanya menjadi sesuatu yang terkubur dibalik nilai-nilai dalam ijazah tersebut saja? Ijazah menjadi penentu nasib Anda kedepannya. Nilai tinggi menjadi prioritas utama. Lalu bagaimana dengan skill mereka? Bagaimana dengan orang-orang jujur yang rela nilai rendahnya tercantum dalam Ijazahnya? akankah mereka memiliki kehidupan yang lebih baik daripada para "pengemis nilai"?
TENTU! Hidup bukan soal nilai raport atau Ijazah Anda, tapi bagaimana Anda berusaha memaksimalkan talenta dan kelebihan yang Anda miliki, memperjuangkan Kejujuran ditengah ketidakadilan dan ketidakpastian. Karena yang pasti hanyalah ketidakpastian. Apakah sistem ini akan terus berjalan seperti ini saja? Hancurlah jika terus begini. Hancur.

No comments:

Post a Comment

 
FREE BLOGGER TEMPLATE BY DESIGNER BLOGS