Sejak
pertengahan abad ke-20 hingga kini, dunia mengalami perkembangan
teknologi yang sangat deras. Berbagai macam penemuan menghiasi kehidupan
masyarakat modern. Keinginan dan ketidakpuasan merupakan salah satu
faktor pendorong perubahan sosial terutama perkembangan teknologi. Dalam
tesisnya Ogburn (Bertrand, 1967) menuliskan bahwa "Inovasi teknologi
penting sebagai penyebab terjadinya perubahan, sedangkan bidang sosial
dan kebidayaan cenderung tertinggal dengan inovasi-inovasi tersebut."
Ya,
tentu saja perkataan beliau ini benar adanya, dapat kita amati dan
rasakan bahwa apapun teknologi yang berbasis komunikasi akan cepat laku
meskipun harus merogoh kocek yang cukup dalam. Disinilah sifat konsumtif
mulai merajalela dan tak dapat terhindarkan. Sikap manusia yang pada
dasarnya tidak pernah merasa puas menjadi pemicu utama munculnya
konsumerisme ini.
di era sekarang ini siapa yang tidak mengenal Android?
tentu
semua orang pernah mendengarnya bahkan menjadi sahabat setianya yang
selalu dibawa kemanapun ia melangkah. mungkin termasuk Anda.
Android merupakan sistem operasi berbasis Linux yang diterapkan dalam HP touchscreen dan atau smartphone yang dibuat pada Oktober 2003 dan baru diresmikan pada tahun 2007.
Tercatat
Indonesia merupakan Negara yang mengalami perubahan signifikan, dimana
device berbasis Android mengambil alih penjualan Blackberry yang
menyababkan penjualan Blackberry menurun 70%. Indonesia merupakan
Negara di Asia Tenggara yang memiliki pasar smartphone terbesar dengan berhasil menjual lebih dari 4.5 juta device.
Penjualan smartphone
di Indonesia meningkat sebanyak 56% dalam waktu 1 tahun terakhir dan
78% dari seluruh penjualan tersebuat adalah penjualan ponsel ber-fitur.
Lalu apa pengaruhnya bagi interaksi masyarakat?
Disadari atau tidak kemuculan smartphone
ini sedikit dmi sedikit mengikis budaya tatap muka dan silaturahmi
(bertemu secara fisik) di Indonesia. Masyarakat yang dulunya dikenal
dengan masyarakat yang saling beranjangsana kini perlahan mulai
berkurang seiring kemunculan alat-alat komunikasi canggih. Hal ini tidak
bisa disalahkan. Kemajuan di bidang teknologi merupakan salah satu
perubahan sosial yang tak dapat dihindari dan akan terjadi secara terus
menerus.
Masyarakat modern bersilaturahmi dengan SMS, Telepon, Video Call, Line, Kakao Talk, WhatsApp,
dsb. Ini dianggap cukup, namun bagaimanapun juga kehadiran fisik
seseorang merupakan bentuk interaksi nyata yang dapat mempererat
hubungan kita dengan orang-orang sekitar kita. jangankan dengan orang
yang jauh, dengan teman atau keluarga yang jaraknya dekat pun terkadang
kita tidak banyak melakukan interaksi, kita sibuk dengan ponsel
masing-masing dan bahkan ada yang berkomunikasi lewat SMS atau aplikasi messenger
lainnya. Miris. Namun kembali saya tegaskan bahwa tak dapat disalahkan.
Hanya saja hal ini akan mengurangi harmonisasi dan interaksi yang
dipandang dari segi psikologi dan sosiologi. Semua tergantung pada diri
Anda masing-masing. Beradaptasi dengan perubahan yang ada memang
penting, namun janganlah mendewakan media, gadget yang Anda
miliki. Pergunakalah mata Anda untuk bertatap dengan mereka disekeliling
Anda. Tersenyumlah secara langsung pada mereka, itu jauh lebih berarti
daripada emoticon yang Anda berikan. Peluklah dengan hangat
orang-orang yang Anda cintai. Berbicaralah secara langsung dengan mereka
jangan selalu menjadikan ponsel anda sebagai mulut Anda. Karena
kehadiran Anda berarti untuk orang-orang disekitar Anda.
http://www.paziashop.com
No comments:
Post a Comment