Berapa
tahun yang Anda butuhkan untuk sekolah hingga ke perguruan tinggi? 15
tahunkah? 17 tahun? atau 20 tahun? adalah waktu yang sangat lama ketika
Anda ingin menyandang gelar Strata 1 (S1), apalagi bagi mereka yang
ingin melanjutkan ke S2 atau S3. Namun jika kita lihat ke belakang,
berapa Ijazah yang telah Anda kantongi? Ijazah TK, SD, SMP, SMA ?
ya,
Ijazah adalah surat yang diberikan sekolah ketika Anda lulus / tamat
mengikuti rangkaian pembelajaran pada suatu jenjang pendidikan. Namun
dalam hal ini saya menyebutnya dengan sebutan TIKET. Mengapa demikian?
Sadarkah
Anda setiap kali Anda akan melanjutkan pendidikan ke jenjang yang lebih
tinggi atau bahkan untuk melamar pekerjaan, ada syarat untuk
melampirkan Ijazah pendidikan terakhir. Jika tidak ada, maka kemungkinan
besar Anda tidak dapat melanjutkan sekolah dan sulit mencari pekerjaan.
Apa saja isi Ijazah tersebut?
Lembar
depan merupakan pernyataan bahwa Anda LULUS dan telah berhasil
menuntaskan suatu jenjang pendidikan, dan dibaliknya tertera nilai-nilai
akhir selama Anda belajar disana. Nilai-nilai yang sewaktu-waktu
dimanipulasi bahkan kini sudah menjadi hal yang wajar. Nilai-nilai
instant yang bisa dengan mudahnya didapatkan dengan sejumlah uang yang
diberikan kepada oknum-oknum nakal yang menamakan diri "pahlawan tanpa
tanda jasa" tapi nyatanya mereka adalah "perusak mental dan moral
bangsa".
Matrealisme dan dalih rasa kasihan menjadi alasan klasik.
Mengapa saya mengatakan oknum tersebut adalah "perusak mental dan
moral bangsa"?
Mari kita lihat dampak yang diberikan kepada para
siswa yang nilainya dimanipulasi. Mereka akan memiliki mental pengemis
nilai, malas, tidak kompetitif, tidak kreatif, mendewakan uang, dan
tidak mandiri. Bagaimana jadinya jika mereka turun kedalam masyarakat
dengan karakter demikian? Apa jadinya negeri ini? Sekarang pun Indonesia
sedikit demi sedikit menuju disintegrasi bangsa.
Bagaimana dengan
salah satu tujuan Negara untuk mencerdaskan kehidupan bangsa?
terwujudkah? mungkin. Banyak orang cerdas, pintar dan berpotensi
memajukan Nusantara. Tetapi kenyataannya banyak dari mereka yang lebih
memilih tinggal di negeri orang. Bukan karena tak mencintai tanah air
ini, namun bobroknya sistem pendidikan dan pemerintahan membuat mereka
enggan berkarya di tanah kelahirannya.
Nilai-nilai instant
tersebut salah satunya adalah nilai Ujian Nasional yang sudah menjadi
rahasia umum kalau pelaksanaannya jauh dari kata jujur. Jadi bagaimana
dengan mereka yang Ijazahnya hilang, terbakar, rusak? Dapatkah mereka
melanjutkan pendidikannya/karyanya tanpa selembar kertas ini? mungkin
bisa. Namun persentasenya kecil. Lalu bagaimanakah dengan keterampilan,
keahlian yang mereka miliki? akankah itu hanya menjadi sesuatu yang
terkubur dibalik nilai-nilai dalam ijazah tersebut saja? Ijazah menjadi
penentu nasib Anda kedepannya. Nilai tinggi menjadi prioritas utama.
Lalu bagaimana dengan skill mereka? Bagaimana dengan
orang-orang jujur yang rela nilai rendahnya tercantum dalam Ijazahnya?
akankah mereka memiliki kehidupan yang lebih baik daripada para
"pengemis nilai"?
TENTU! Hidup bukan soal nilai raport atau Ijazah
Anda, tapi bagaimana Anda berusaha memaksimalkan talenta dan kelebihan
yang Anda miliki, memperjuangkan Kejujuran ditengah ketidakadilan dan
ketidakpastian. Karena yang pasti hanyalah ketidakpastian. Apakah sistem
ini akan terus berjalan seperti ini saja? Hancurlah jika terus begini.
Hancur.
No comments:
Post a Comment